pelangi.

sejak matamu

menjadi sajak

mimpiku selalu

terbit menjadi

pesanggrahan 

pelangi

Warna Akhir; Kelabu.

Sedang engkau tenang di atasan bayu;

Aku gelora di atasan ombak

Dan mimpi;

Tiada tercoret tentang apa-apa

dan cuma sekadar mimpi.

billow.

Dan ketika kau tersenyum leka menikmati perjalanan pulangmu;

ketahuilah aku di kerusi bertentangan sudah siap melukiskan seratus wajahmu di helai buku puisiku.

detik

Detik
Demi detik
Demi
Detik

Berdetik
Tik tok
Tik tok
Tik
Tok

Terlepaskan
Masa meninggalkan
Detik demi detik
Tetap.
Kekal
Ditinggalkan

Gemintang

Hati slalu ngalirkan darah
Seperti gemintang ngalirkan zarah
Slalu saja parah sendiri
Merempuh atom kecil
Hingga membakar antara celah

Dan sayang, kita ini ;
Cuma identik--
Mengapung momen indah
Memaksimal pola galau

Berjatuhanlah, hati
Biar Tuhan sambut-- nanti nanti
Biar nyemarak cinta ini hadir

Pelan pelan
Mengoncang keras deras ombak
Yang mengelombang dalam kita.

Rutin

bagaimana ku telah rasai mati
sedang dada
masih menghenjutkan nafas.

Sajak Untuk Cikgu

matari 

   telah mati

   tenggelam

   di balik pergunungan

angin pun berbahasa redup

   meniup

   pesta pelangi 

   yang mewarnai senjakala

debu-debu berterbangan

   menempati dinding-dinding bangunan

   serta memadati

   gelap lorong-lorong jalanan

   yang mairat

di waktu itulah engkau

   duduk tetap di suatu sudut

   pada meja lapukmu 

   menulis dan membelek karangan

   nota-nota, buku serta tulisan cakar ayam

   tanpa lelah

   menyeka tetes peluh di penamu

hingga tidak kau sedar

   bintang

   telah pun menjadi semakin terang

   menjendela lautan langit

   detik anak didikmu

   mencari mimpi

   di awan gelap

namun kerjamu tidak akan terusai!

terus- kau akan terus duduk disitu

   bertanggang mata bersama buku-buku

   kertas kumal

   tulisan cakar ayam

   garisan tak lurus

   kerja kira kalkulus serta nota rumus

kerana kau percaya;

   ilmu bukanlah sekadar air

   yang mengisi gelas setengah-setengah

tempayan otak anak didikmu

   harus diisi penuh esok harinya

   agar kami nanti

   bisa mengisi parlimen

   serta memiliki klinik-klinik

   agar budi patriot ilmuan sepertimu

terus terjunjung

   di atas puncak kepala kami.

Insan yang dititip Tuhan (ibu)

pada ketika hidup menekan,
keliling melihat sinis,
membiar aku rebah tanpa bangun,
harapan mulai kosong,

tuhan hadirkan dia,
penuh kecintaan,
bisa melihat kejayaan,
walau aku sudah rebah berkali-kali,
sentiasa di sisi,
meniup ruh-ruh semangat,

agar aku bisa berlari,
kembali mencari impian yang tercicir,
mungkin tanpanya,
aku sudah lama rebah menanti mati,
ketika bersua dengan kegagalan pertama,

Topeng Si Gadis

gadis tersenyum,
menampal sejuta bahagia palsu,
di balik topeng,

ia tersedu menahan luka,
meratap sepi sendiri,
jiwanya lopong,
dimamah si pendusta

bukti

Lihatlah dalam kedua mataku.

lewat pantulannya.

yang hidup
sebagai aku.
akan kau tahu bahwa 

engkaulah

sahaja

yang kulihat selalu.

Bukan Manis

Aku tahu aku harus melepaskan dendam ini pergi
Sepertimana kau telah pergi selamanya
Tapi aku bertahan bagai nak mampus untuk terus hidup
Dan akhirnya,
Kau mati.
Aku hidup.

Pengukuran Tak Terjawabkan

Ordinal
susunan urutan

Nominal
satu sama satu
setara

Sela
perbedaan nyata

Nisbah
mutlak nilai kosong

Ordinal
Nominal
Sela
Nisbah

guna semua lihat
kau di mana
aku di mana

julat nyata

yang diberi aku
yang diterima engkau

skala cinta aku
pada dibiar engkau.
campurkan semua

akan kau jumpa
'syntax error'
tak terjawabkan.
tak terjawabkan?
TAK TERJAWABKAN!

Kilat

Kemalaman!

Kemalaman!

Cahaya putih laju memecah gelap
kilat
Berkilat.
menakutkan.

Gerun
menggeletar.

Disebalik turun lebat hujan
Disebalik basah rerumput hijau
Disebalik awan gelap malam

kilat,
Berkilat
memancar pecah.
memanah tenang
disebalik lebat hujan
bertebaran.

aku

Dayungku patah
kolekku pecah
terlambung aku
terdampar
dalam timbunan pasir pantai
terlentang menatap langit biru
bersih tergantung tanpa tiang !
oh , bernyawa lagi aku ?


~

*karya emak. :p

Warkah untuk bonda

Bonda wanita paling hebat,

Bonda wanita paling kuat,

Bonda wanita paling sabar,

Bonda wanita paling jelita.

Kau masih ingat,

saat kau mendedangkan aku bermacam lagu, bermacam irama,

Agar anakmu yang banyak laku, tidur walau sekejap cuma.

Kau masih ingat,

saat kau berjaga malam hanya untuk menarik selimut pada 3 pagi

Agar anakmu yang banyak laku ini tidak diratah kesejukan.

Agar membesar sihat, tidak tersungkur dijalan.

Tapi aku akan tetap ingat, bonda juga isteri yang setia.

Menongkat segala rasa, menahan keluhan, menyeka air mata,

saat menjaga ayahanda yang suatu ketika tidak berupaya.

Saat itu,

Bondalah ibu.

Bondalah ayah.

Bondalah isteri setia.

Selamat Hari Ibu. :)

Ranjau

pagarilah segala resah
agar kata khali sebentar
dari munyuk keluh kesah
dari kepesatan sekitar

penjarakanlah angin yang berubah-ubah
lalui cermin dimensi-dimensi silam
ceraikan saja kekuasaan dari nista gegabah
agar zuriat kita nanti, tidak tenggelam di alam kelam.

Payung Magenta

Payung magenta itu 

tidak mampu memayungi

hati aku dari kebasahan.

Payung magenta itu,

hanya sebuah alat

untuk menutupi air mata

dari kelihatan.

Payung magenta itu,

tidak sempurna

namun berjasa

menemani panas dan hujan,

bersama aku.

Gadis Kecil

tangan kecil mengapai,
cuba,
mahu di tetas segala,
bisa di lihat di baliknya,
awan kejam,
melindungi wajah-wajah kesayangan,

di langit infiniti,
gadis kecil teresak,
sendu menelan takdir,
moga ketemu,
roh-roh yang telah pergi

Gagal lalu Jatuh lalu Mati

Sepadan

Aku tidak ingin menjadi reinkarnasi ahasveros seperti Chairil.

Ya, aku tahu, Jalan ini menelantarkan kita dalam daerah  yang terlalu makhfi, yang kau acapkali tanyakan "kemana kau ingin bawaku pergi?"  Sedang nafas aku masih  terpokah semput dalam jalan makrifat, yang aku sendiri sesakkan.  Yang aku mampu berharap,  ada Wayu dari langit yang memimpin dalam zulmah yang menyetubuhi alam. Dan malam itu, hanya unggun api yang menerang aspal jalan kita. Unggun api bersama Wayu  yang kita harapkan membawa kepada satu pengakhiran


Bahagia.


...


Baca- Tak Sepadan, Chairil Anwar

Pada Hijau Suci

Karya

Bagaimana meratap kegembiraan?

ditengah-tengah sedu sedan ketawa
dia terkekeh menangis,

aku berhutang cerita.

tentang remuk redam arca dalam rusuk.
mengguris butir-butir leksikon
bergentayangan
tak terbayang.

dia terbahak menangis
lagi.

aku ketawa.

Mimpi

Kalau mimpi adalah cebisan
bayangan harapan terdalam
dalam kehidupan

kenapa sekalipun tidak pernah
aku termimpikan...
Engkau?

Tuhan.

Rebah

Jiwa aku didera dengan memori

memori yang membunuh aku.

Hati aku ditembak dengan rasa 

rasa yang mematikan aku.

Dan aku rebah ke tanah

melihat awan yang berarak meninggalkan aku.