1) Kelmarin kita bertemu dalam mimpi
Kau memelukku erat; luka-lukaku tak lagi mengalir
Tembok yang menjadi perantaraan persahabatan roboh
berdiri menjadi tugu cinta abadi
Kita tak lagi malu berbahasa hati;
Aku ada untukmu, kau juga begitu
2) Hari-hari yang berlalu aku membacakan bahasa hatiku
Kau menjadi tukang menyulam kenangan rindu
Katamu, ini adalah hadiah untuk dikenang pada hari-hari tua
Semoga kita tak akan berderaian di bawah langit menua
Kau berkata
3) Hari ini, pagiku tak lagi menerima kucupan darimu
Aku ingin membelaimu sekali lagi sayang
Buat kali terakhir, aku ingin sekali merasa sentuhanmu
mendengar kata-katamu, tenggelam dalam ketawamu
Atau berpimpinan di bawah lampu-lampu pasar
seperti hari-hari yang kita pernah tempuh.