29/04/2013

Gelap Warna Matamu Hatiku

Tajam, warna-warna dibawa matamu
hitam, warna-warna dibawa hatiku.

Bersama corak-corak
bersama porak-porak
membentuk sebuah
membuah sebentuk;
figura nestapa
dimensi nostalgia.

Yang memaku jiwa
yang menghiris luka,
halus melintasi
kasar menghantui
roh ini.

Lalu aku calitkan
berlembar aku contengkan;
biru keruh dan ungu ngilu
putih suram dan hitam tenang.
Biar teguh biar tegap
sampai masanya
sampai detiknya
kita masih dalam gelap
mencuba-cuba percayakan cahaya.

Namun kita terlupa
akan hadirnya bayang
mendampingi di setiapnya ruang
memenuhi di setiap dimensi--
patuh menanti, tunggu disedari
menahan peri, menghitung sepi.

Tetap ingin ada, walaupun gelap
akan terus mengikuti, saban hari
melanggar garis realiti, mengejar ilusi
mencari kita yang masih bermimpi.

Dan kita terus setia
menulis rangkap-rangkap puisi
yang entah bila
'kan berakhir.



nota kaki: puisi duo bersama Aiman Abdul Rahman

No comments: