Kita sedang
selesa bernyanyi dengan
embun rintik di
wilayah anggrek, sebelum
klakson angin
sebuah kapal laut
membunuh
keamanan camar. Suatu
kesepian
datang menepuk bahu kita dan
senar jantung
kita bergesek dengan miris sekali.
Akalku
kegelisahan di ayunannya;
apakah akan ada
angin sama berhembus
tika kota ini
tak didatangimu lagi?
Ataukah lagu kita
‘kan bernyanyi
di
persinggahan barumu?
No comments:
Post a Comment