seperti sebelumnya,
aku masih menanti ilham dari tuhan,
tentang bahagia yang tertangguh-tangguh,
dan doa yang tak terangkat-angkat,
apakah di antarnya,
ada dosa yang tak terampun-ampun,
tuhan,
izinkan aku kembali ke rahim ibu,
menjadi suci seperti pertama kalinya,
ketika aku menagisi kelahiranku sendiri.
1 comment:
macam belacan puisi kau..
kuat dan sedap
Post a Comment