Maka burung-burung pun
mulai menyambut kehadiran mentari
dan embun pagi menyapa kulitku
Aku cuma duduk di bangku
mendengar lagu-lagu tuhan
dan membelek helai-helai
pemikiran yang usang
Kucing yang melintas di hadapanku
berhenti memberikan sedikit rasa enak
setelah melihat aku seperti
bukan berpijak pada duniaku
Lantas kau hadir memberikan pandangan
dan aku terus rebah pada ribaan matamu
Senyum yang kau ukir membuatku melayang
dan berhenti dari membelek sisa-sisa memoir
Kekasih yang tak sempat ku kenal nama,
Adakah kau rindu saat aku menatap matamu?
Atau hanya aku yang mabuk dipanah senyum bibirmu?
No comments:
Post a Comment