menyelak halaman
puluh pada catatanmu tentangnilai sebuah kemerdekaan yang absolute
seakan-akan membawaku ke zamanmu
yang esentrik dan berani
begitu aku menghayati tulismu;
"Pemuda itu adalah bunga tiap-tiap bangsa. Tapi ingatlah bahawa kembang dan kembang itu ada dua. Ada kembang yang berseri-seri dan wangi dan ada kembang yang lalu dan gugur ke tanah. Kembangan yang berseri-seri menjadi suntingan puteri, tetapi kembang yang layu jangankan menjadi suntingan puteri, kumbang dan lalat-lalat pun tidak mahu mendekatinya.”
ah!
aku tidak ingin kembali ke zaman pesta
raya globalisasiku, Pak Boestamam
disini, hari ini
anak-anak muda banyaknya pengecut dan penjilat
kemerdekaan seakan-akan tak lagi
mengakrabi jiwa-jiwa kita
No comments:
Post a Comment