i.
Aku terbayang memelukmu erat,
sambil mengkumam pangkal rokok dari bibirmu,
dan dalam kehangatan
kita berbicara ttg revolusi dan freedom.
ii.
Diantara tilam dan jari kita sayang, akan ada protes dan riot meliar
Aku ingn menjadi lelaki paling jahat
disamping bau asap morfin di lehermu.
iii.
Disuatu malam
Rindu benar-benar membakar
benakku,
"Rindu itu suatu profanity" tulisku
"Hati yang menangis, tanpa berpayung" habis catitku di pengujung nota,
penuh sinikal.
iv.
Nanti di satu senja
kaukan lihat seseorang mengemis
di bawah rumahmu ;
"sedekahkanlah aku sekuntum hari yang bahagia" ujarnya
akulah orang itu
-andai kau pergi
No comments:
Post a Comment